Desa Gladag terletak di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Nama "Gladag" berasal dari kata "Gletakan", yang berarti tiduran atau rebahan. Nama ini diberikan oleh Sulung Agung saat beliau beristirahat di daerah tersebut.

Desa ini terbagi menjadi empat dusun: Krajan, Lateng, Susukan Kidul, dan Susukan Lor. Batas wilayah Desa Gladag adalah:

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kedaleman

Sebelah timur dengan Desa Gintangan

Sebelah barat dengan Desa Bubuk

Sebelah selatan dengan Desa Mangir

Mayoritas penduduk Desa Gladag bermata pencaharian sebagai petani, memanfaatkan lahan pertanian yang subur di wilayah tersebut. Selain pertanian, terdapat juga usaha di bidang perdagangan, produksi, dan jasa, seperti produksi kerupuk, paving, dan kusen.

Desa Gladag juga dikenal dengan tradisi unik "Sembur Uthik" yang diselenggarakan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi ini, ratusan warga Dusun Susukan Kidul berebut uang koin dan kertas yang dibagikan sebagai bagian dari perayaan.

Pada tahun 2017, Desa Gladag ditetapkan sebagai "Desa Anggur" oleh pemerintah setempat, sebagai pengakuan atas pemanfaatan lahan pekarangan oleh warga untuk budidaya tanaman anggur.

Secara keseluruhan, Desa Gladag memiliki sejarah dan budaya yang kaya, dengan masyarakat yang aktif dalam berbagai kegiatan ekonomi dan tradisi lokal.