Eyang Buyut Surongganti adalah tokoh kharismatik yang dihormati di Banyuwangi, khususnya di Dusun Lateng, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi. Beliau dikenal sebagai sosok sakti yang menjadi buronan penjajah Hindia Belanda karena perannya dalam mengorganisir perlawanan rakyat Blambangan. Makam Eyang Buyut Surongganti terletak di Tempat Pemakaman Umum Dusun Lateng RT01/RW03 Desa Gladag, diapit oleh dua pohon kamboja besar, dan berdekatan dengan makam istrinya, Eyang Buyut Ayu.

Meskipun detail mengenai kelahiran dan silsilah Eyang Buyut Surongganti tidak banyak diketahui, beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau berasal dari Baghdad dan datang ke wilayah tersebut untuk membuka lahan pemukiman.

Selain itu, terdapat tradisi lisan yang mengaitkan beliau dengan nama lain, seperti Ki Aulia Ahmad.

Pohon "Semujho Gandeng" yang berada di sekitar makam dipercaya sebagai simbol hubungan antara Eyang Buyut Surongganti dan istrinya. Pohon ini menjadi penanda penting dalam situs makam dan sering dikunjungi oleh peziarah yang ingin menghormati jasa dan perjuangan beliau.