Desa Gladag

Kecamatan Rogojampi
Banyuwangi - Jawa Timur

Artikel

DARK FACTORY DI CHINA: INDUSTRI TANPA PEKERJA, FULL ROBOT, DAN DAMPAKNYA BAGI INDONESIA

Admin Desa

02 Mar 2025

934 Kali Dibaca

Di tengah hiruk-pikuk perkembangan industri global, China kembali menciptakan gebrakan yang mengguncang dunia manufaktur. Fenomena dark factory, atau pabrik gelap, semakin marak di Negeri Tirai Bambu.

Disebut dark factory karena fasilitas produksi ini nyaris tidak membutuhkan pencahayaan—sebab hampir seluruh operasionalnya dikendalikan oleh robot dan kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini menggantikan tenaga kerja manusia, menciptakan revolusi industri baru yang tak terelakkan.

Fenomena Dark Factory di China

Pabrik-pabrik di China kini semakin mengandalkan otomatisasi penuh. Beberapa perusahaan besar telah menerapkan sistem dark factory, di mana produksi berjalan selama 24 jam tanpa henti, dengan sedikit atau tanpa campur tangan manusia.

Misalnya, di pabrik elektronik dan tekstil, robot kini mampu menyelesaikan proses produksi dengan efisiensi tinggi dan kesalahan minimal. Fenomena ini bukan terjadi secara tiba-tiba.

Kenaikan biaya tenaga kerja, dorongan untuk meningkatkan produktivitas, serta ketergantungan pada kecerdasan buatan mendorong industri di China untuk beralih ke otomatisasi.

Dengan demikian, mereka dapat mempertahankan posisinya sebagai pusat manufaktur global tanpa bergantung pada tenaga kerja manusia yang semakin mahal dan terbatas. Selain itu, pandemi COVID-19 menjadi katalis utama bagi akselerasi penggunaan teknologi ini.

Dengan pembatasan sosial yang ketat, perusahaan manufaktur terpaksa mencari cara untuk tetap beroperasi tanpa risiko gangguan dari faktor manusia. Akibatnya, dark factory menjadi solusi yang paling efektif dan berkelanjutan.

Dampak bagi Tenaga Kerja di China

Kemajuan ini membawa dilema besar. Di satu sisi, efisiensi meningkat, biaya produksi berkurang, dan produk dapat dibuat lebih cepat dengan tingkat kesalahan yang minim. Namun, di sisi lain, jutaan pekerja di sektor manufaktur menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan.

Bagi tenaga kerja berkeahlian rendah, persaingan semakin ketat. Mereka yang tidak memiliki keterampilan di bidang teknologi atau otomasi terpaksa beradaptasi atau kehilangan sumber penghidupan. Ini menimbulkan tantangan sosial yang serius, termasuk meningkatnya angka pengangguran dan ketimpangan ekonomi.

Efek Dark Factory terhadap Indonesia

Indonesia sebagai salah satu negara yang masih mengandalkan tenaga kerja manusia dalam sektor manufaktur tentu tidak bisa mengabaikan tren ini. Beberapa dampak yang berpotensi terjadi antara lain:

  1. Persaingan Industri Manufaktur
    Dengan meningkatnya efisiensi produksi di China, Indonesia akan semakin sulit bersaing dalam sektor manufaktur tradisional. Perusahaan asing yang sebelumnya mendirikan pabrik di Indonesia karena tenaga kerja murah bisa beralih ke dark factory di China yang lebih produktif dan hemat biaya.
  2. Pergeseran Investasi
    Investor asing yang sebelumnya tertarik dengan tenaga kerja murah di Indonesia mungkin mulai mempertimbangkan otomatisasi sebagai pilihan yang lebih menguntungkan. Ini bisa memperlambat pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia dan menghambat penciptaan lapangan kerja baru.
  3. Ancaman terhadap Tenaga Kerja Indonesia
    Jika perusahaan lokal tidak segera beradaptasi dengan teknologi, pekerja Indonesia bisa mengalami nasib serupa dengan pekerja di China, kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi. Keahlian tenaga kerja perlu ditingkatkan agar mereka tidak tergantikan oleh mesin.
  4. Peluang Baru dalam Sektor Teknologi
    Di sisi lain, perkembangan ini juga dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan industri berbasis teknologi. Jika Indonesia mampu berinvestasi dalam pengembangan AI dan robotika, peluang baru dalam ekonomi digital dapat muncul.

Fenomena dark factory di China adalah tanda dari perubahan besar dalam industri global. Otomatisasi penuh mulai menggantikan tenaga manusia, menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Untuk tetap kompetitif, Indonesia harus bersiap dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja, mengembangkan teknologi, dan mendorong inovasi dalam industri manufaktur.

Jika tidak, Indonesia bisa tertinggal dan kehilangan daya saingnya di kancah global. Namun, jika perubahan ini dimanfaatkan dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa ikut serta dalam revolusi industri 4.0 dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail

Komentar

Captha

Komentar Facebook

Jam Kerja

Hari Mulai Selesai
Senin 07:30:00 15:30:00
Selasa 07:30:00 15:30:00
Rabu 07:30:00 15:30:00
Kamis 07:30:00 15:30:00
Jumat 07:00:00 15:00:00
Sabtu Libur
Minggu Libur

Sinergi Program

Media Sosial

Pengunjung

Hari ini:220
Kemarin:506
Total:43,965
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:216.73.216.162
Browser:Mozilla 5.0

Transparansi Anggaran

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan

AnggaranRealisasi
Rp 2.283.877.100,00RP 2.283.342.317,71

Belanja

AnggaranRealisasi
Rp 2.303.703.564,41RP 2.249.740.321,00

Pembiayaan

AnggaranRealisasi
Rp 19.826.464,41RP 19.826.464,41

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Aset Desa

AnggaranRealisasi
Rp 79.800.000,00RP 79.800.000,00

Dana Desa

AnggaranRealisasi
Rp 1.243.675.000,00RP 1.243.675.000,00

Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi

AnggaranRealisasi
Rp 93.111.100,00RP 93.111.100,00

Alokasi Dana Desa

AnggaranRealisasi
Rp 864.201.000,00RP 864.201.000,00

Bunga Bank

AnggaranRealisasi
Rp 3.090.000,00RP 2.534.217,71

Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah

AnggaranRealisasi
Rp 0,00RP 21.000,00

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa

AnggaranRealisasi
Rp 1.023.595.564,41RP 1.001.934.000,00

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

AnggaranRealisasi
Rp 743.665.000,00RP 725.985.321,00

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

AnggaranRealisasi
Rp 139.518.000,00RP 128.929.000,00

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

AnggaranRealisasi
Rp 285.325.000,00RP 281.292.000,00

Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa

AnggaranRealisasi
Rp 111.600.000,00RP 111.600.000,00

Lokasi Kantor Desa

Latitude:-8.3342879
Longitude:114.28509

Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi - Jawa Timur

Buka Peta

Wilayah Desa