Jakarta – Penerimaan pajak pada Januari 2025 mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan dalam dokumen APBN KiTa edisi Februari 2025, penerimaan pajak pada Januari 2025 tercatat sebesar Rp88,89 triliun, turun 41,86% dari realisasi Januari 2024 yang mencapai Rp152,89 triliun.

Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk implementasi sistem administrasi perpajakan baru, Coretax, yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Sistem ini mengalami beberapa kendala teknis yang menyebabkan tertundanya setoran pajak dari wajib pajak.

Secara rinci, beberapa jenis pajak yang mengalami penurunan signifikan antara lain:

• Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 turun 43,6% dari Rp28,3 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp15,95 triliun pada Januari 2025.
• Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) anjlok 92,75% dari Rp35,6 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp2,58 triliun pada Januari 2025.
• Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) turun 77,1% dari Rp18,2 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp4,16 triliun pada Januari 2025.

Namun, ada beberapa jenis pajak yang menunjukkan peningkatan, seperti Pajak Pertambahan Nilai Impor (PPN Impor) yang naik 3,11% dari Rp19,6 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp20,21 triliun pada Januari 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi implementasi Coretax untuk memastikan penerimaan pajak dapat kembali meningkat di bulan-bulan berikutnya.