
Desa Gladag
Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi - 35
Admin Desa | 07 Mei 2025 | 52 Kali Dibaca

Artikel
Admin Desa
07 May 2025
52 Kali Dibaca
Banyuwangi – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan komitmennya untuk merealisasikan pembangunan kereta gantung (cable car) di Kawah Ijen. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Bank Indonesia, di mana proyek strategis ini menjadi salah satu fokus utama pembahasan.
“Kami sudah diskusi potensi dan proyek-proyek apa saja yang perlu ditingkatkan dan difasilitasi oleh pemerintah provinsi dan BI,” ujar Bupati Ipuk dalam keterangan resminya di Banyuwangi, Minggu (4/5/2025)
Rencana pembangunan kereta gantung di Kawah Ijen bukanlah hal baru. Sejak masa kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas, proyek ini telah menjadi bagian dari upaya menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Menurut Anas, proyek ini tidak hanya akan meningkatkan aksesibilitas wisatawan ke Kawah Ijen, tetapi juga akan memberikan pengalaman wisata yang unik dan ramah lingkungan. “Cable car ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Banyuwangi untuk menarik wisatawan,” ujar Anas.
Tantangan Perizinan dan Dukungan Pemerintah Pusat
Namun, realisasi proyek ini menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebagai kawasan konservasi, pembangunan infrastruktur di TWA Kawah Ijen memerlukan kajian mendalam untuk memastikan kelestarian lingkungan tetap terjaga.
“Pembangunan kereta gantung harus dikerjakan di area berstatus taman wisata alam (TWA), yang secara otomatis masuk kawasan konservasi. Sehingga diperlukan proses evaluasi kesesuaian fungsi lahan yang digunakan,” jelas Anas.
Pada Agustus 2017, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri LHK Siti Nurbaya menggelar rapat koordinasi bersama jajaran dan Bupati Banyuwangi untuk membahas percepatan pembangunan cable car di Kawah Ijen. Siti Nurbaya menegaskan bahwa perizinan cable car tidak ada masalah dan pihaknya akan mengontrol langsung rencana tersebut.
Dirjen KSDAE Kementerian LHK, Wiratno, menambahkan bahwa pihaknya telah selesai melakukan evaluasi fungsi cable car di kawasan Gunung Ijen. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, tim terpadu yang terdiri dari unsur planologi, LIPI, dan lainnya akan melakukan kajian lebih lanjut. Ini termasuk tes tanah dan geologi untuk mengetahui kelayakan pembangunan cable car.
Meski mendapatkan dukungan, proyek ini sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Bupati Ipuk Fiestiandani menyatakan bahwa progres pengembangan cable car di Ijen sebenarnya masih berjalan, meski sempat terhenti akibat badai COVID-19.
“Sebelum pandemi, investor yang akan menanamkan modal sebenarnya sudah siap. Karena proses perizinannya cukup lama ditambah dengan COVID-19, membuat investor tidak berkenan. Sehingga saat izinnya sudah siap, pemkab harus mencari investor lain untuk melanjutkan pembangunan cable car,” jelas Ipuk.
Dampak Positif Kereta Gantung bagi Pariwisata Kawah Ijen dan Ekonomi Lokal
Ipuk menambahkan bahwa proyek cable car Ijen masih cukup strategis, terutama dengan tren pariwisata di gunung yang terkenal dengan blue flame-nya yang terus meningkat.
Pemkab terus mengupayakan untuk menemukan investor yang bisa membangun proyek cable car sesuai dengan konsep yang ditawarkan. “Sebagian yang kami ajak bicara investor asing, izin KLHK sudah ada, tinggal bagaimana nanti pembangunannya,” tegasnya.
Pembangunan kereta gantung di Kawah Ijen diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Dengan adanya fasilitas ini, wisatawan dapat menikmati keindahan Kawah Ijen dengan lebih mudah dan aman, tanpa harus melakukan pendakian yang melelahkan.
Hal ini juga sejalan dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan, karena dapat mengurangi jejak karbon dan kerusakan jalur pendakian akibat over kapasitas pengunjung.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, peluang usaha di sektor pariwisata, seperti homestay, kuliner, dan jasa pemandu wisata, akan semakin terbuka.
Fasilitas Penunjang Lain Akan Dibangun
Pemerintah daerah berencana membangun berbagai fasilitas penunjang untuk mendukung pengembangan kawasan tersebut. Fasilitas yang akan dibangun mencakup area perkemahan, dormitory, hotel bintang 2 dan 4, visitor center, food court, area parkir, villa, rumah pohon, dan lainnya.
Rencana pembangunan kereta gantung di Kawah Ijen merupakan cita-cita panjang Pemkab Banyuwangi yang terus diupayakan dari masa ke masa. Dengan dukungan pemerintah pusat dan berbagai pihak terkait, proyek ini diharapkan dapat segera direalisasikan. Langkah ini bertujuan mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Banyuwangi.
Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat dan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan proyek ini tetap tinggi. Upaya ini dilakukan demi kemajuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.
Komentar Facebook
Jam Kerja
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin | 07:30:00 | 15:30:00 |
Selasa | 07:30:00 | 15:30:00 |
Rabu | 07:30:00 | 15:30:00 |
Kamis | 07:30:00 | 15:30:00 |
Jumat | 07:00:00 | 15:00:00 |
Sabtu | Libur | |
Minggu | Libur |
Kategori
Agenda

Belum ada agenda terdata
Pengunjung
Hari ini | : | 270 |
Kemarin | : | 286 |
Total | : | 56,636 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.246 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Kirim Komentar