
Desa Gladag
Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi - 35
Admin Desa | 11 Juni 2025 | 9 Kali Dibaca

Artikel
Admin Desa
11 Jun 2025
9 Kali Dibaca
Jakarta, 10 Juni 2025 -
Euforia yang sempat menyelimuti sepak bola nasional mendadak berubah menjadi keprihatinan mendalam. Tim Nasional Indonesia dihajar Jepang dengan skor telak 6-0 dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa malam waktu Tokyo. Kekalahan memalukan ini datang hanya beberapa hari setelah para pemain Timnas menerima jam tangan mewah bermerk Rolex dari Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian mereka mengalahkan tim China dan lolos ke babak ketiga kualifikasi.
Pertandingan yang digelar di Stadion Saitama menjadi ajang unjuk kekuatan Jepang dan sekaligus panggung pembelajaran pahit bagi Garuda. Sejak peluit awal, dominasi penuh terlihat di semua lini. Jepang tak memberi ruang sedikit pun bagi Indonesia untuk berkembang. Gol demi gol bersarang tanpa ampun di gawang Ernando Ari. Pada menit ke-10, gawang Indonesia sudah bergetar. Skor 3-0 menutup babak pertama, dan Jepang menambah tiga gol lagi di paruh kedua laga.
Meski bukan hal mengejutkan jika dibandingkan kualitas tim, skor besar ini tetap mengguncang moral dan menyulut kritik dari berbagai pihak. Terlebih karena kekalahan ini terjadi dalam momen ketika ekspektasi publik tengah tinggi dan atmosfer tim diselimuti pujian serta penghargaan.
Beberapa hari sebelum laga, publik dibuat terkejut dengan unggahan media sosial resmi Timnas dan para pemain yang memperlihatkan mereka menerima jam tangan mewah berharga ratusan juta rupiah. Hadiah itu disebut berasal dari Presiden Prabowo yang ingin memberi apresiasi atas perjuangan luar biasa Timnas lolos ke fase lanjutan, prestasi yang belum pernah diraih dalam dua dekade terakhir.
Namun momen perayaan tersebut kini menjadi bumerang. Di tengah kekalahan besar, banyak yang mempertanyakan urgensi dan timing pemberian hadiah tersebut. Media sosial dipenuhi komentar sinis. “Dikasih Rolex, tapi main kayak pakai jam dinding,” tulis salah satu netizen. “Baru satu langkah sudah berpesta, hasilnya ya begini,” tambah yang lain.
Ini menjadi kekalahan terbesar Patrick Kluivert saat memimpin timnas Indonesia. Sebelumnya, dia harus menerima kekalahan dengan skor 5-1 saat bermain melawan Australia yang sekaligus jadi laga debutnya.
Untungnya, laga ini sudah tidak menentukan karena skuad Garuda sudah memastikan diri lolos ke putaran keempat. Namun, ini menjadi tolak ukur bahwa skuad Garuda butuh banyak evaluasi di semua lini karena putaran keempat akan semakin ketat. Dua laga uji coba pada bulan September harus dimanfaatkan dengan baik untuk bisa bersaing di babak selanjutnya. Apalagi, hanya dua tim yang lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Jika harus menuju putaran kelima maka perjalanan akan semakin sulit untuk Jay Idzes dkk.
Sementara itu, PSSI belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi hadiah jam tangan tersebut. Di tengah tekanan publik, muncul desakan agar federasi lebih bijak dalam mengelola ekspektasi dan simbolisme, terutama ketika perjalanan Timnas masih jauh dari selesai.
Kekalahan dari Jepang menjadi pelajaran penting, bahwa apresiasi itu memang perlu tapi tak boleh membuat lupa diri. Prestasi bukan ditentukan oleh jam mahal di pergelangan tangan, melainkan oleh kerja keras, konsistensi, dan hasil nyata di atas lapangan.
Komentar Facebook
Jam Kerja
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin | 07:30:00 | 15:30:00 |
Selasa | 07:30:00 | 15:30:00 |
Rabu | 07:30:00 | 15:30:00 |
Kamis | 07:30:00 | 15:30:00 |
Jumat | 07:00:00 | 15:00:00 |
Sabtu | Libur | |
Minggu | Libur |
Kategori
Agenda

Belum ada agenda terdata
Pengunjung
Hari ini | : | 172 |
Kemarin | : | 253 |
Total | : | 41,949 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.119 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Kirim Komentar