Dusun Lateng, Desa Gladag — Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 6 Universitas Airlangga menunjukkan partisipasi aktif dalam pelestarian budaya lokal melalui keterlibatannya dalam Program Pengawalan Barisan Kirab Sorban Keliling, sebuah tradisi tahunan yang masih hidup dan lestari di Dusun Lateng, Desa Gladag. Tradisi ini tidak hanya sarat makna spiritual, tetapi juga menjadi wadah kepedulian sosial masyarakat setempat.

Sorban Keliling merupakan kirab keliling kampung dengan membawa sorban yang dimaknai sebagai simbol keberkahan. Di sepanjang rute, warga memberikan donasi yang nantinya disalurkan untuk anak-anak yatim dan keluarga dhuafa. Tahun ini, kegiatan berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp. 19.000.000, yang langsung disalurkan sebagai bentuk nyata solidaritas dan kepedulian sosial.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa BBK 6 bertugas mengawal barisan kirab dari berbagai sisi depan, belakang, kanan, dan kiri guna memastikan keamanan dan ketertiban jalannya kirab, terutama karena mayoritas peserta adalah anak-anak. Tugas pengawalan dilakukan secara mobile dan fleksibel, mengikuti dinamika kondisi lapangan serta arus warga yang berkumpul di pinggir jalan untuk memberikan sumbangan.

“Pengawalan menjadi kunci agar kirab tetap rapi dan tidak membahayakan peserta, terutama anak-anak. Kami menyesuaikan posisi dengan kondisi rute dan kerumunan warga,” jelas salah satu mahasiswa BBK 6 yang terlibat dalam kegiatan.

Beberapa tantangan di lapangan sempat terjadi, seperti sorban yang terlepas atau uang sumbangan yang jatuh karena peserta anak-anak kurang fokus. Namun, semua situasi tersebut dapat segera ditangani oleh petugas pengawalan terdekat. Kendala lainnya adalah sempitnya jalur di beberapa titik yang mengharuskan formasi pengawalan diatur ulang untuk tidak menghambat pergerakan warga dan peserta kirab. Secara keseluruhan, kegiatan berlangsung tertib dan lancar, tanpa insiden besar yang mengganggu jalannya acara.

Partisipasi mahasiswa BBK 6 dalam tradisi Sorban Keliling ini menjadi bukti nyata kontribusi mereka dalam mendukung kegiatan sosial dan budaya desa. Selain memberi pengalaman lapangan yang berharga, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, serta mendorong semangat gotong royong dan kepedulian sosial di kalangan generasi muda.