
Desa Gladag
Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi - 35
Admin Desa | 04 September 2025 | 4 Kali Dibaca

Artikel
Admin Desa
04 Sep 2025
4 Kali Dibaca
BEIJING, 4 September 2025 – China pada Rabu (3/9) menggelar parade militer besar pertamanya dalam enam tahun terakhir, menandai peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Parade tersebut menjadi ajang unjuk kekuatan sekaligus memperlihatkan hasil modernisasi militer China. Tampak terlihat berbagai persenjataan mulai dari rudal balistik antarbenua hingga drone bawah laut berbentuk torpedo.
Para pejabat China menyebut, pameran alutsista ini menunjukkan kemampuan militer memanfaatkan teknologi mutakhir untuk memenangkan perang di masa depan. Sementara itu, analis asing menilai parade ini sebagai sinyal bagaimana Beijing berupaya mengintimidasi dan menghalangi langkah Amerika Serikat serta sekutunya, juga para pesaing lainnya.
Pameran Kekuatan Baru
Berbeda dengan parade pada 2015 dan 2019 yang menonjolkan rudal nuklir serta drone, kali ini China menampilkan kemajuan di semua lini. Salah satunya adalah sistem manajemen pertempuran dan komunikasi yang krusial untuk mengintegrasikan seluruh persenjataan dalam konflik.
Untuk pertama kalinya, China memamerkan triad nuklir lengkap — senjata nuklir yang dapat diluncurkan dari udara, darat, dan laut. Di antaranya rudal balistik DF-5C versi terbaru, rudal berbasis udara, serta JL-3, rudal balistik jarak jauh yang diluncurkan dari kapal selam.
Rudal baru DF-61 juga menjadi sorotan. Berjenis mobile, senjata ini dapat dipindahkan dan disembunyikan, membuatnya lebih sulit dihancurkan dibandingkan rudal silo konvensional.
Selain itu, pesawat pengebom strategis H-6N, hasil modernisasi dari desain era Soviet, diperlihatkan dengan kemampuan membawa senjata nuklir dan jangkauan yang lebih luas.
Drone, Laser, dan Rudal Hipersonik
Kejutan lain muncul dari kemunculan drone bawah laut berukuran besar berbentuk torpedo. Meski masih dipertanyakan efektivitas operasionalnya, analis menilai teknologi ini berpotensi menambah tantangan bagi kekuatan laut rival China.
China juga menunjukkan kemajuan dalam senjata laser yang dikembangkan untuk menghadapi serangan drone. Senjata ini dipamerkan bersama sistem rudal anti-drone dan senjata gelombang mikro bertenaga tinggi.
Di sisi lain, barisan rudal hipersonik seperti YJ-15, YJ-17, YJ-19, dan YJ-20 turut ditampilkan. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan kapal induk dengan kecepatan tinggi. Bahkan, senjata tersebut dilaporkan telah diuji coba terhadap replika kapal induk milik Amerika Serikat.
Pesan Strategis
Bagi para pengamat, parade kali ini bukan sekadar perayaan sejarah. Pameran alutsista mutakhir menegaskan ambisi Beijing untuk memperkuat posisi militernya di kawasan Asia Timur. Di saat yang sama, langkah ini juga menjadi pesan tegas yang ditujukan kepada Washington dan sekutunya.
Dengan menampilkan kemampuan nuklir lengkap, rudal hipersonik, hingga teknologi laser, China berupaya menegaskan diri sebagai kekuatan militer modern yang siap menghadapi skenario konflik masa depan.
Komentar Facebook
Jam Kerja
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin | 07:30:00 | 15:30:00 |
Selasa | 07:30:00 | 15:30:00 |
Rabu | 07:30:00 | 15:30:00 |
Kamis | 07:30:00 | 15:30:00 |
Jumat | 07:00:00 | 15:00:00 |
Sabtu | Libur | |
Minggu | Libur |
Kategori
Agenda

Belum ada agenda terdata
Pengunjung
Hari ini | : | 536 |
Kemarin | : | 558 |
Total | : | 88,380 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.41 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Kirim Komentar